Iklan diatas postingan
IDFB Challenge #9 is congee atau porridge atau bubur. Ini adalah challenge yang sangat berkesan bagi saya, karena dengan adanya challenge ini pengetahuan saya akan ragam hidangan tradisional Indonesia terutama bubur semakin bertambah. Sependek pengetahuan saya, bubur dengan citarasa gurih tidak jauh dari bubur ayam ataupun bubur manado. Ternyata...bubur dengan citarasa gurih sangat banyak macamnya.
Diantara sekian banyak bubur tersebut, saya tertarik dengan bubur manggul. Selama ini saya tidak pernah membayangkan kalau bubur sumsum dapat dipadankan dengan sambel goreng udang dan juga serundeng. Selama ini saya beranggapan bahwa bubur dengan citarasa gurih kebanyakan mirip-mirip dengan bubur ayam, yaitu cara pembuatannya dari beras dan bukan dari tepung beras seperti halnya bubur manggul ini.
Bubur manggul sendiri merupakan bubur tradisional yang berasal dari Madura. Penampilannya sederhana, yaitu dengan ditaburi serundeng. Biasanya penjual bubur manggul di Madura menyajikan bubur manggul sebagai siraman lontong lengkap dengan serundengnya. Ada pula yang menambahkan sambel goreng udang dalam penyajiannya. Dahulu di daerah Ampel Surabaya, masih banyak ibu-ibu asal Madura yang menjajakan bubur manggul ini, tapi sekarang sudah jarang sekali. Kalau di daerah Madura tentunya bubur manggul ini masih mudah ditemui. Naah...karena penasaran dengan rasa bubur manggul ini, terutama yang disajikan dengan sambel goreng, jadi mari uprek di dapur ^_^
Resep bubur manggul saya dapatkan dari
milis NCC. Berikut ini resepnya
BUBUR MANGGUL (MADURA)
BUBUR SUMSUM
Bahan :
125 gr tepung beras
1200 ml santan dari 1 butir kelapa
2 daun pandan, simpulkan
1/2 sdt garam
Cara Membuat :
- Campur tepung beras, garam dan 1/2 bagian santan. Aduk hingga rata.
- Rebus sisa santan bersama daun pandan sambil diaduk hingga mendidih.
- Kecilkan api dan masukkan larutan tepung beras. Aduk dengan sendok kayu hingga rata.
- Masak bubur hingga meletup-letup, angkat dari api dan sisihkan.
SAMBEL GORENG UDANG
Bahan :
250 gr udang kupas
2 sdm minyak goreng untuk menumis
2 lembar daun salam
1 cm lengkuas
400 ml santan dari 1/4 butir kelapa
3 sdt gula merah
2 sdt air asam jawa
garam dan gula pasir secukupnya
Bumbu Halus :
3 cabe merah
3 cabe rawit
2 siung bawang putih
2 butir kemiri sangrai
1 ruas lengkuas, cincang
Bumbu Iris :
5 butir bawang merah, iris agak tebal
3 siung bawang putih, iris tipis
1 cabe merah, iris halus
Cara Membuat :
- Panaskan minyak, tumis bumbu iris hingga layu. Tambahkan bumbu halus, tumis hingga harum.
- Masukkan udang, daun salam dan lengkuas. Masak hingga udang berubah warna.
- Tuang santan sedikit demi sedikit, bumbui dengan gula merah, gula pasir, garam dan air asam jawa.
- Masak hingga santan menyusut, bumbu meresap dan matang.
- Angkat dan sisihkan.
SERUNDENG KUNING
Bahan :
200 gr kelapa 1/2 tua parut memanjang
2 siung bawang putih, tumis hingga 1/2 matang
1/2 sdt garam
1 cm kunyit
2 lembar daun jeruk, buang tulangnya dan iris halus
Cara Membuat :
- Jemur kelapa parut hingga agak kering.
- Haluskan bawang putih, garam, kunyit dan daun jeruk.
- Campurkan kelapa parut dengan bumbu halus kemudian sangrai dengan api kecil hingga matang.
- Dinginkan dan simpan di dalam wadah kedap udara.
Penyelesaian Bubur Manggul :
- Siapkan mangkok, isi dengan bubur sumsum secukupnya.
- Beri sambal goreng udang dan taburi dengan serundeng.
- Beri tambahan daun kemangi bila suka
- Siap dihidangkan.
Rasanya....unik. Bubur sumsum yang gurih dipadukan dengan sambel goreng udang yang pedas ditambahkan dengan taburan serundeng yang juga gurih. Untuk saya yang baru pertama kali makan, gak nyesel lho...karena memang ternyata enak juga menikmati bubur sumsum dengan cita rasa gurih-pedas seperti ini. Maklum aja selama ini saya menikmati bubur sumsum kalau tidak dengan santan gula merah ya dengan kuah kolak heheheh.
Serundeng kuning yang gurih dan harum daun jeruknya terasa. Serundeng kuning ini berbeda dengan serundeng yang biasanya terasa manis. Dinikmati dengan bubur sumsum atau bahkan dengan nasi putih hangat juga enaaak ^_^
Demikian persembahan saya untuk IDFB...semoga bisa menambah pengetahuan tentang ragam hidangan tradisional Indonesia dan turut melestarikan kuliner nusantara.
arifin 3